Kamis, 25 Juni 2009

100 PRECIOUS DAYs

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh Bosen banget .. Aku harap .. aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."

Peter: "kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. Cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: "Kayaknya ada ada ide .. bagus deh ! Kita adakan permainan yuk?"
Peter: " Eh? Permainan apaan?"

Tina: " Eng. ..gampang seh permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu, tapi hanya untuk 100 hari saja. Gimana menurutmu?"

Peter: "Baiklah..lagian aku juga gak ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya.. semangat donk! Hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana neh?"

Peter: "OK deh ... Yuk kita pergi sekarang .. tar pulang nonton kita ke karaoke yach .. Ajak aja adik kamu sama pacarnya ... biar seru."

Peter: "Hmhmhm .. Boleh juga.."!
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)



HARI KE-2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang, Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.



HARI KE-3:
Mereka pergi ke pusan perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kua dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.



HARI KE-7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter.
Tangan Tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter lalu memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.



HARI KE-25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakkan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh.
Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

HARI KE-41:
Peter ber-ulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter.
Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik.
Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.



HARI KE-67:
Menghabiskan waktu di DUFAN. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddybear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk peter.



HARI KE-72:
Pergi ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China .
Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan, "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang"
kemudian peramal itu meneteskan air mata.



HARI KE-84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka.
Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.



HARI KE-99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota .



Pukul 15:20pm
Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli, kamu khan capek sudah nyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya"
Petermengangguk, kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.

Pukul 15:30pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit dan Tina tidak juga kembali. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter: " Ada apa, Pak?"
Orang asing: " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"

Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, diatas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.

Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.



Pukul 23:53pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik.
Dia masih bernafas sekarang, tapi Yang Maha Kuasa akan segera menjemputnya. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan Tina, dan menggenggam tangan Tina dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan lukay ang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudia dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.



... Dear Peter ...
ke-100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang2 kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tetapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai. Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku.
Peter, aku sangat sayang padamu. ...


Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melawati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sangat sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!

Jam dinding berdentang 12 kali .. jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke-100 ......





PS:
Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.



"True love doesn't have a happy ending, because true love never ends ..."

Guruku

Dalam terik MataHari..
Kau Menggayung Sebuah Speda tua...
Kau tak kenal lelah mengajarkan kami...


Kau bagai Pelita di dalam hidup kami...
yang selalu menyinari langkah kaki kami...
Kau Tidak membiarkan Langkah kaki kami tersesat...


Hanya satu yang kami ucapkan padamu...
Terima kasih Guruku...
Engkau membuat kami menjadi seperti ini...

Terimakasih.....
U my Hero...